Sabtu, 26 November 2011

10 Aplikasi Kontroversial di App Store


SEJAK diluncurkan pada pertengah 2008 silam, App Store telah memasarkan ribuan aplikasi untuk produk Apple. Sebagian laris diburu para pengguna Apple, sebagian lagi ditarik dari pasaran.

Berikut ini 10 aplikasi kontroversial yang menuai banyak protes.

1. Wikileaks

Nampaknya, Wikileaks mendapat protes dimanapun, termasuk di App Store. Wikileaks hanya bertahan selama tiga hari di App Store sebelum akhirnya ditarik oleh Apple.

2. Jew or Not Jew

Pengacara Stephane Lilti yang mewakili empat asosiasi anti-rasisme menuntut penarikan aplikasi ini dari App Store di seluruh dunia. Aplikasi yang berisi kuis indikator sisi Yahudi dalam diri seseorang ini disebut-sebut sarat akan isu rasisme. Kreatornya, Johann Levy, terpaksa gigit jari karena aplikasi buatannya terpaksa dihapus, Kamis (24/11) lalu.

3. Playboy

Januari lalu, Hugh Hefner menyebutkan Playboy segera merilis versi un-censored untuk iPad. Rencana ini melanggar aturan Apple yang melarang konten pornografi. Alhasil, Hugh Hefner harus puas dengan aplikasi dengan resolusi rendah dengan sensor dimana-mana.

4. Manhattan Declaration

Dalam aplikasi ini, Anda diminta untuk menandatangani sebuah deklarasi yang menentang pernikahan sesama jenis. App Store kemudian menghapus aplikasi ini karena diprotes banyak pihak, terutama komunitas homoseksual.

5. Third Intifada

Apple menghapus aplikasi ini setelah menerima protes dari Menteri Komunikasi dan Informasi Israel, Yuli Edelstein dan lembaga hak asasi masyarakat Yahudi, Simon Wiesenthal Center. Aplikasi ini dinilai menghasut kekerasan terhadap warga Israel.

6. Big Brother Security

Aplikasi ini sebenarnya berguna bagi Anda yang kehilangan iPhone. Big Brother Security secara diam-diam akan mengaktifkan fitur kamera dan mengambil gambar orang yang mencuri iPhone Anda. Juni 2010, aplikasi ini dicabut dari App Store setelah dituduh menyalahgunakan password milik pengguna iPhone.

7. The Importance of Being Earnest

Aplikasi ini merupakan versi grafik digital dari novel berjudul sama karya Oscar Wilde. Dalam versi besutan Tom Bouden ini, terdapat beberapa gambar yang menunjukkan hubungan intim sesama pria. Apple memutuskan untuk menutup gambar-gambar itu dengan kotak hitam sebagai bentuk sensor. Tapi ini tak lama, karena Apple kemudian versi aslinya, tanpa sensor.

8. Exodus International

Aplikasi ini dibuat oleh Exodus International, komunitas anti-gay dengan slogan “bebas dari homoseksualitas melalui kekuatan Yesus Kristus”. Aplikasi ini ditarik berkat petisi yang ditandatangani 150 ribu orang yang menilai aplikasi ini mengekang kebebasan kaum homoseksual.

9. Phantom Alert

Anda yang tidak membawa SIM, STNK, atau mabuk saat berkendara, mungkin akan berterima kasih pada kreator aplikasi ini. Phantom Alert memberi petunjuk di area mana saja tempat polisi berjaga-jaga, sehingga Anda dapat menghindarinya. Di AS, aplikasi ini digunakan untuk mengidentifikasi tempat patroli polisi DUI (Driving Under Influence – berkendara sambil mabuk). Senator Chuck Schumer, Frank Lautenberg, Tom Udall, dan Harry Reid menuntut penarikan aplikasi ini karena dinilai membantu para pemabuk terhindar dari jerat hukum.

10. Smuggle Truck: Operation Immigrant

Game ini mengajak Anda untuk membantu sekelompok imigran ilegal menerobos penjagaan polisi di wilayah perbatasan. Aplikasi ini dicabut karena dikhawatirkan dapat menjadi contoh bagi para calon imigran gelap dalam memasuki negara lain. 

( Sumber: http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/tekno/18275-10-aplikasi-kontroversial-di-app-store.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar