Senin, 12 Maret 2012

Konsumsi Jamur,Mengubah Kepribadian Orang?


Jamur Bisa Mengubah Kepribadian Orang?CALIFORNIA - Tahukah Anda bahwa semua jamur memiliki sebuah kandungan ajaib. Bila dikonsumsi secara rutin, maka kepribadian Anda akan berubah secara permanen.
Para peneliti di Johns Hopkins mengatakan bahwa semua jamur dapat mengubah kepribadian seseorang. Ternyata hal ini disebabkan oleh dosis tinggi yang terdapat pada jamur, yaitu hallucinogen psilocybin.
Kandungan aktif pada jamur ini diistilahkan sebagai 'jamur ajaib', hal tersebut membuat perubahan kepribadian yang kemudian diuji pada beberapa orang selama satu tahun.
Profesor Roland R. Griffiths menjelaskan perubahan secara permanen ditemukan pada kepribadian yang dikenal sebagai keterbukaan, yang mencakup sifat-sifat yang berhubungan dengan imajinasi, estetika, perasaan, ide-ide abstrak dan pikiran positif secara umum. Demikian seperti dikutip TG Daily, Jumat (30/9/2011).
Perubahan sifat tersebut diukur berdasarkan jenis kepribadian secara luas dan dinilai berdasarkan pengujian ilmiah. Secara umum perubahan biasanya diamati pada orang dewasa yang sehat selama puluhan tahun berdasarkan pengalaman hidupnya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan delapan sesi pemberian obat yang sudah mengandung ekstrak kandungan jamur (hallucinogen psilocybin) selama 2 sampai 5 jam. Setiap individu dalam tes ini diberikan 'dosis sedang atau tinggi' dari psilocybin dalam salah satu sesi obat mereka, tetapi mereka tidak diberi tahu kapan sesi pengawasan ini dilakukan.
Selama setiap sesi, para peserta diminta untuk berbaring di sofa, menggunakan masker mata untuk menghalangi gangguan visual eksternal, memakai headphone di mana musik dimainkan dan memfokuskan perhatian mereka pada pengalaman batinnya.
Kepribadian dinilai menggunakan skrining, selama 1 sampai 2 bulan setelah setiap sesi obat dan sekira 14 bulan setelah sesi obat yang terakhir.
"Saya percaya perubahan kepribadian yang ditemukan dalam penelitian ini cenderung bersifat permanen karena mereka bertahan selama lebih dari satu tahun," ungkap Griffiths.
Namun, catatan Griffiths masih belum jelas apakah temuan dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar, karena hampir semua peserta dalam penelitian ini menganggap diri mereka adalah spiritual aktif atau selalu berpartisipasi secara teratur dalam pelayanan keagamaan, doa dan meditasi.
Griffiths yakin psilocybin mungkin bisa digunakan untuk terapi dan saat ini sedang dipelajari apakah psilocybin dapat menghibur pasien kanker yang depresi dan membantu orang berhenti merokok.
"Mungkin ada penerapan mendalam untuk hal ini, namun kita belum bisa membanyangkannya saat ini. Sepertinya pengujian secara sistematis masih perlu dilakukan untuk mengungkapkan hal tersebut," simpulnya.
Sumber : http://berita.plasa.msn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar