Kamis, 14 Juni 2012

Survei Tembok Raksasa China Bikin Gusar Korsel

http://www.ghofur.us/
Survei Tembok Raksasa China Bikin Gusar Korsel

Pemerintah Korea Selatan akan memeriksa dengan seksama survei baru China yang menyatakan tembok raksasa ternyata mengular hingga masuk ke wilayah negaranya.

Pemerintah China mengumumkan pertengahan pekan lalu bahwa benteng kuno ini sebenarnya dua kali lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya.

Untuk pertama kali pengukuran resmi tembok raksasa menyimpulkan strukturnya membentang sepanjang 21.196 kilometer, yang merevisi estimasi pada 2009 yang hanya 8.852 kilometer.

Penelitian China mengklain bagian timur melingkupi beberapa daerah yang termasuk wilayah kerajaan Korea kuno. Para pejabat di Seoul tentu sewot dibuat oleh kesimpulan penelitian China yang tergesa-gesa ini dan mereka akan mengevaluasi survei secara menyeluruh.

“Prinsipnya pemerintah tidak mengabaikan distorsi sejarah karena bisa langsung menyangkut hubungannya dengan identitas etnik Korea,” kata wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Han Hye-jin kepada para wartawan, seperti ditulis koran Korean Herald terbitan Jumat (8/6).

"Kita masih meneliti dengan seksama seluruh teks survei ini dan akan mengambil tindakan tegas (jika ada bukti distorsi).” Sejarawan dan aktivis Korsel menyebut klaim China ini sebagai "upaya politik untuk mengagungkan teritorial tua sebagai negara multietnis dan merasionalisasikan penindasan atas kelompok-kelompok minoritas”.

Survei ini dilakukan Dinar Warisan Budaya serta Badan Negara Survei dan Pemetaan China mulai 2007. Kedua badan ini mengaku telah menemukan benteng yang membentang di 15 provinsi termasuk provinsi otonom barat seperti Xinjiang, dan beberapa daerah timur yang termasuk wilayah Goguryeo dan Balhae di wilayah kerajaan Korea tua yang sekarang masuk wilayah Korea Utara dan Manchuria Selatan.

http://www.ghofur.us/

Peneliti China sebelumnya mengatakan survei Tembok Raksasa ini hanya termasuk struktur yang dibangun selama Dinasti Ming, yang berlangsung dalam kurun waktu 1368-1644. Tapi menurut survei terbaru Tembok Raksasa juga dibangun oleh kekaisaran Qing dan Han yang lebih tua.

Yayasan Sejarah Asia Timur Laut yang berpusat di Seoul mengatakan studi terbaru ini memiliki "kesalahan faktual" karena memperhitungkan tidak hanya potongan Tembok Besar tetapi juga benteng-benteng besar dan kecil lainnya tersebar di utara China.

"Bentangan itu sebenarnya tidak sepanjang Tembok Besar yang dipanjang-panjangkan, tetapi diakumulasikan dari berbagai tembok yang berbeda-beda,” ujar seorang peneliti. China telah dituduh terus berupaya memanjang-manjangkan Tembok Besar sejak menerapkan undang-undang yang dirancang untuk melindungi tujuan wisata utama pada 2006.

http://www.ghofur.us/

Pada 2009, menurut klaim China, Tembok Raksasa membentang lebih dari 8.852 kilometer, ini berarti bentangannya sudah melampaui panjang bentangan yang dibuatdi 2006 yang hanya 6.000 kilometer.

Kontroversi muncul saat penelitian ini mendefiniskan Tembok Bakjak yang dibuat ooleh Kekaisaran Goguryeo yang kini masuk wilayah Dandong di Korea Utara, sebagai bagian dari Tembok Besar. Namun tidak jelas apakah survei terbaru mengulang klaim yang sama.

Bekas wilayah kerajaan Goguryeo telah berulang kali menjadi sumber ketegangan diplomatik antara Seoul dan Beijing. Apa yang disebut Proyek China Timur Laut bertujuan untuk memverifikasi bahwa timur laut China selalu di bawah kontrol Beijing.

Kekaisaran Goguryeo, yang berlangsung dari 37 SM (sebelum masehi) hingga 668 masehi, dianggap memiliki masa gilang gemilang kejayaan menurut para cendekiawan dan ulama Buddha. Nama modern Korea juga berasal dari kekaisaran ini.

Tembok Raksasa dibuat untuk menangkal serangan asing yang dibangun lebih dari 2.200 tahun silam. Kemudian diperluas oleh dinasti-dinasti selanjutnya yang berjaya di China.

Menurut penelitian, hanya 8,2% tembok asli yang utuh saat ini. Struktur buatan manusia terbesar di dunia ini terdaftar sebagai situs Warisan Dunia Unesco pada tahun 1987. Kelompok-kelompok minoritas di China termasuk yang tinggal di Xinjiang dan Tibet telah lama memprotes pemerintah pusat. Mereka menuntut kemerdekaan atau otonomi yang lebih besar.

Beijing telah dikritik karena melakukan represi terhadap kebudayaan dan kegiatan keagamaan meskipun pemerintah China selalu menyangkal tuduhan itu. Sekitar sembilan juta warga Uighur Muslim diketahui tinggal di Xinjiang, yang diduga keturunan saudagar-saudagar Turki yang berdagang hingga ke China.

Dalai Lama, simbol Tibet dan pemimpin spiritualyang hidup dalam pengasingan, telah sering menohok hubungan bilateral antara China dan negara-negara demokrasi Barat.

Klaim Tembok Raksasa mengular sampai si Manchuria Selatan hingga ke Korea ini sebenarnya mirip dengan sengketa kepulaan Spartly. China mengklain gugusan pulau-pulau Spartly adalah tempat meneduh nelayan-nelayan tradisional China, yang secara historis masuk wilayah China.

Kenyataannya, kepulauan Spratly sangat dekat dengan Filipina dan sangat jauh dari daratan China. Nah upaya serupa dilakukan China yang percaya wilayah kerajaan tua China merangsek hingga ke semenanjung Korea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar