Senin, 28 November 2011
Siapa Sesungguhnya Val Valentino, Sang Masked Magician?
KITA sudah melihat aksinya membongkar trik pesulap tanah air di TV, Sabtu (26/11) malam.
Pesulap yang menamai dirinya Masked Magician itu, karena selalu mengenakan topeng, kerjanya ya mengungkap rahasia trik para pesulap. Ia pakai topeng untuk menutupi identitasnya.
Lewat acara Mahakarya Magician Masked Magician Vs. The Masters di RCTI, kita juga melihatnya membuka topengnya. Kita melihat wajahnya, seorang pria paruh baya dan tahu namanya Val Valentino.
Tapi benarkah identitas sang pesulap bertopeng ini baru terungkap semalam?
Rupanya tidak. Sejak 2009, dari sebuah artikel berita di koran Las Vegas Sun, Masked Magician sudah mengungkap identitas Val Valentino sang Masked Magician.
Pria berusia 54 tahun itu tinggal di Los Angeles. Sejak 1998, ia memandu acara sulap yang isinya justru mengungkap rahasia trik sulap bertajuk “Breaking the Magician's Code: Magic's Biggest Secrets Finally Revealed” di jaringan TV Fox, AS.
Sejak pertama tayang program acara membongkar rahasia sulap itu jadi hit. Tidak hanya di Amerika tapi juga di berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Sejak acara itu sukses, saya tur ke seluruh dunia,” kata Valentino. “Saya ke Brasil, tampil di hadapan 15 ribu orang, juga ke Jepang dan membuat acara TV di sana selama beberapa tahun.”
Pada 2009, Masked Magician kembali ke layar kaca dalam episode baru berjumlah 13 episode. “Kami mengungkap 120 trik sulap,” jelasnya. Di antara trik yang diungkap rahasianya adalah menembus tembok, trik dipotong-potong, diangkat di udara, hingga menghilangkan gajah dari pandangan.
Valentino sudah menekuni dunia sulap sejak usia 12 tahun, tampil di acara ultah. Pada 1986, Valentino muncul jadi pesulap di acara The Merv Griffin Show. Valentino kemudian diundang untuk tampil di Las Vegas.
Ketika stasiun Fox menawarinya acara membongkar trik sulap, Valentino awalnya menolak. “Banyak pesulap lain menolak. Saya juga menolaknya beberapa kali. Tapi beberapa pesulap senior merasa perlu ada pesulap yang malakukan hal ini—tapi tak ada yang melakukannya,” jelas Valentino.
Ia akhirnya menerima tawaran itu.
Ia ingat langkahnya mengungkap rahasia sulap awalnya mengundang kontroversi. “Saya merasa karier saya sudah berakhir. Tapi waktu itu, ini adalah langkah yang tepat untuk menolong pesulap,” katanya.
Menolong dunia sulap? Maksudnya?
“Banyak yang mengira dunia sulap akan kacau selamanya (karena saya),” ujarnya. “Tapi yang terjadi sebaliknya. Justru makin bergairah.”
Ia menjelaskan lebih jauh,”Saat seseorang tahu trik sulap, sebetulnya orang itu tak tahu seluruh triknya. Sulap sesungguhnya terletak pada bagaimana sang pesulap menampilkan triknya. Seseorang bisa menghilangkan koin dengan 20 cara berbeda. Semakin banyak orang tahu rahasia sulap, kian banyak yang ingin melakukannya—dan biasanya orang awam tetap tak mampu.”
Valentino mengatakan, yang dilakukannya justru memperluas daya tarik sulap, menciptakan generasi pesulap baru dan menantang para pesulap yang sudah mapan untuk meningkatkan kemampun mereka.
Hal itu terlihat dalam aksinya . Usai Masked Magician mengurai rahasia Deddy Corbuzier, misalnya ketika mengungkap trik sendok bengkok dan prediksi, Deddy melakukan aksi serupa dengan trik yang lebih rumit.
“Dengan mengungkap rahasia itu, pesulap jadi terdorong untuk mencari ide-ide baru, konsep baru, dan akan semakin maju,” jelasnya.
Ia tak merasa bersalah telah membuka rahasia sulap. “Internet telah menciptakan generasi baru pesulap yang jauh berbeda. Berbagai video rahasia trik sulap banyak muncul di You Tube.”
Sejak acara sulapnya tamat, Valentino berkonsentrasi ke berbagai proyek lain, terasuk mendirikan sekolah sulap, membagi rahasia sulap pada generasi baru, bernama The Masked Magician’s Academy of Mystical Arts di Las Vegas. Ia juga menjadi konsultan bagi komik Masked Magician yang mungkin bakal menjadi film atau serial TV.
( Sumber: http://www.tabloidbintang.com/barat/wajah/18314-siapa-sesungguhnya-val-valentino-sang-masked-magician.html )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar